
Uji profisiensi (Proficiency Testing/PT) adalah salah satu komponen penting dalam sistem jaminan mutu laboratorium. Tujuannya adalah untuk memverifikasi kemampuan laboratorium dalam melakukan pengujian atau pengukuran secara akurat dan konsisten sesuai standar yang berlaku. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang uji profisiensi, termasuk definisi, manfaat, metode pelaksanaan, serta contoh penerapannya dalam laboratorium.
1. Apa Itu Uji Profisiensi?
Uji profisiensi adalah evaluasi kinerja laboratorium dengan membandingkan hasil pengujiannya terhadap nilai acuan atau hasil laboratorium lain yang kompeten. Proses ini membantu mengidentifikasi kesalahan sistematis (bias) dan memastikan bahwa laboratorium memenuhi persyaratan kompetensi teknis.
2. Tujuan Uji Profisiensi
- Memvalidasi metode uji yang digunakan laboratorium.
- Mengukur kinerja laboratorium dibandingkan laboratorium lain.
- Memenuhi persyaratan akreditasi (ISO/IEC 17025, SNI, atau standar lain).
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil pengujian.
3. Jenis-Jenis Uji Profisiensi
a. Uji Profisiensi Eksternal
Dilakukan oleh penyedia program profisiensi (provider) yang mengirimkan sampel uji ke beberapa laboratorium untuk dianalisis.
b. Uji Profisiensi Internal
Dilakukan oleh laboratorium sendiri dengan membandingkan hasil uji antar-analis atau antar-metode.
4. Metode Pelaksanaan Uji Profisiensi
Langkah-Langkah Uji Profisiensi:
- Pendaftaran – Laboratorium mendaftar ke penyedia program profisiensi.
- Distribusi Sampel – Sampel uji dikirim ke peserta dengan kondisi terkontrol.
- Pengujian di Laboratorium – Sampel dianalisis sesuai SOP yang berlaku.
- Pelaporan Hasil – Laboratorium mengirimkan hasil ke provider.
- Evaluasi Kinerja – Provider membandingkan hasil dengan nilai acuan atau konsensus.
- Umpan Balik & Perbaikan – Laboratorium menerima laporan dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan.
5. Evaluasi Hasil Uji Profisiensi
Hasil uji profisiensi dinilai menggunakan parameter seperti:
- z-score (menunjukkan seberapa jauh hasil lab dari nilai target).
- En Number (digunakan dalam pengujian kimia).
- Persentase kesalahan relatif.
Contoh Tabel Evaluasi Hasil Uji Profisiensi:
Laboratorium | Hasil Uji | Nilai Target | z-score | Kategori |
---|---|---|---|---|
Lab A | 10.2 | 10.0 | 0.5 | Memuaskan |
Lab B | 9.5 | 10.0 | -1.2 | Perlu Perbaikan |
6. Manfaat Uji Profisiensi
- Memastikan keandalan hasil uji.
- Memenuhi persyaratan akreditasi (ISO 17025).
- Meningkatkan kompetensi teknis analis.
- Mendeteksi kesalahan metode atau instrumen.
7. Tantangan dalam Uji Profisiensi
- Biaya partisipasi yang tinggi.
- Variabilitas sampel uji (homogenitas & stabilitas).
- Interpretasi hasil yang kompleks.
Kesimpulan
Uji profisiensi adalah alat penting untuk memastikan keakuratan dan konsistensi hasil pengujian di laboratorium. Dengan mengikuti program profisiensi, laboratorium dapat meningkatkan kredibilitasnya dan memenuhi standar internasional.
Referensi
- ISO/IEC 17025:2017 – Persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.
- ILAC P9 – Panduan pelaksanaan uji profisiensi.